Hari ini aku akan bahas pengalaman (terbatas) waktu cari cincin nikah. Sebelumnya, aku sama pacar niatnya nggak pake cincin untuk lamaran, jadi pake cincinnya nanti aja pas akad. Tiba-tiba, pacar malah nyuruh nyari cincin buat lamaran wkwk tapi ya cincin ini nantinya bakal dipakai juga sih buat nikah.

Kita sama-sama buta tentang emas, jadi searching dulu banyak di google tentang hunting cincin nikah. Dari hasil googling, banyak banget yang merekomendasikan Toko Emas Kaliem di Blok M Square. Berbekal info, kita pun berangkat ke Blok M Square.

Toko Emas Kaliem ini ada di lantai UG Blok D No 18, gampang lah ditemukan soalnya tokonya besar dan ramai. Waktu kesana, kita bingung, soalnya pilihannya banyaaaak banget. Cici-cicinya helpfull sih, ngasih tunjuk mana yang bagus, trus ketika sudah ada yang kita suka dicariin yang setipe gitu.

Ada satu yang bagus, minta banget buat dibeli. Tapi pas tanya harganya di luar budget. Udah gitu itupun masih pake zircon, bukan berlian. Pokoknya itungannya gini :

Emas : Rp 430,000 per gram

Ongkos bikin : Rp 295,000 per gram

Nah kalo pake berlian ditambah Rp 1,450,000 untuk 0,08 karat

Ongkos bikinnya sih yang mahal :’(. Jadilah kita mundur teratur dulu, tapi tetap minta dicatetin model yang kita mau. Sayangnya sih ga bisa difoto.

Hari berikutnya, kita mendatangi rekomendasi lain, yaitu Toko Emas Elegant di ITC Kuningan. Di ITC Kuningan ini, ada 2 toko ya Elegant ini tapi yang satu dikit banget pilihan cincin kawinnya. Yang banyak pilihannya yang di deket escalator, lantai dasar blok C2 No. 5. Coba-coba, ada yang manis dan ukurannya pas. Tanya harga, harganya juga masuk kantong. Tapi, pacar ga terlalu suka model untuk cowo yang aku pilih, udah gitu kan aku pinginnya warna rose gold, sedangkan dia ga bisa pake emas. Jadilah beli yang ready stock untuk cewenya, sedangkan untuk cowonya menggunakan model lain dan harus mesen dulu karena ukurannya ga ada yang pas.

Kalau beli, sudah termasuk free grafir nama di balik cincinnya. Sedangkan untuk cincin cewe, karena pakai berlian, free bersihin, chrome warna, ubah ukuran seterusnya. Untuk cincin cowo cuma dikenakan 50 ribu saja.

Nah, waktu ambil, ternyata ada sedikit garis gitu di bagian warna rose goldnya di cincin cowo. Akhirnya, di chrome ulang gratis. Overall sih, Mas-Masnya baik dan ramah, pelayanannya juga oke.

Begitulah pengalaman (terbatas) kita buat beli cincin nikah di Jakarta hahaha. Terbatas karena kita ga pengen yang muluk-muluk, jadi yaudah cepet aja ga usah ribet-ribet wkwk

Postingan kedua di tahun 2018 akan membahas tentang fotografi.

Aku tertarik dengan fotografi sejak SMA sebenarnya, tapi aku baru membeli kamera pertamaku setelah kerja setahun haha. Maklum, dulu jaman sekolah uang saku terbatas jadi nggak bisa nabung. Jadilah habis kerja, punya uang sendiri terus bisa memenuhi hobi yang tertunda.

Kameraku adalah kamera sejuta umat, Fujifilm XA2. Waktu beli pertama sih harganya 7 jutaan lah dengan lensa kit. Bertahan setahun dengan lensa kit sambil belajar dari internet. Setelah setahun, memutuskan untuk beli lensa fix 35 mm merknya Meike haha lensa manual dari Cina yang murah tapi hasilnya oke punya. Lensa Meike 35 mm ini juga jadi lensa yang paling sering nancep di kameraku.

Nah, akhir-akhir ini aku lagi suka sama street fotografi. Dulu-dulu sih suka foto pemandangan, tapi berhubung sekarang udah jarang jalan-jalan #halah jadilah lebih mudah dapet objek juga dari street fotografi. Lama-lama nagih juga dan seru juga jalan-jalan sekitar kota.

Kemarin, aku hunting foto di tempat yang basic banget lah buat hunting foto di Jakarta yaitu......Kota Tua. Sebenarnya aku sudah dua kali sih ke Kota Tua, tapi dulu masih malu-malu gitu mau foto karena masih merasa cupu #apabangetsih. Nah yang kali ini cukup seru dan cukup banyak eksplor J

Aku ngekos di daerah Karet Kuningan, jadi aku berangkat naik busway dari halte Karet Kuningan ke Stasiun Manggarai naik busway koridor 6M.

Sampai di Stasiun Manggarai, kemudian naik KRL yang ke Jakarta Kota.

Sampai di Stasiun Jakarta Kota udah agak siang yaitu jam 10. Tujuan pertama adalah ke Museum Fatahillah. Tiket masuknya 5 ribu saja. Aku belum pernah sih masuk sebelum di renovasi, tapi menurutku lumayan juga museumnya. Rapi, adem, dan yang jelas nambah wawasan tentang sejarah Jakarta.

Setelah selesai keliling Museum Fatahillah, lanjutlah aku makan di Kopi Kota Tua. Pesan mi goreng dan coffee latte. Mi gorengnya biasa aja, cenderung ke agak aneh sih wkwk. Kopinya lumayan laaah. Tapi tempatnya enak, tenang, cozy, dan adem (ini penting soalnya panas banget men di luar).

Next, lanjut ke Museum Seni Rupa. Ini museumnya dari luar keren sih, tapi menurutku dalemnya biasa aja. Selain itu museumnya panas karena ga ada ACnya L. Karena bukan anak seni juga, jadi ga paham juga beberapa lukisan itu tentang apa haha. Mungkin bisa ditambahin penjelasan singkat tentang lukisannya juga sih biar lebih paham pengunjungnya.

Habis dari Museum Seni Rupa, udah capek keliling, udah kepanasan dan keringetan jadilah pulang wkwk dan itu juga udah jam 3 sore. Cepat sekali waktu berlalu kalo asik sama hobi ya.